Kuot-Kuot Osem #2

[Kredit]

Hidup mulia atau mati syahid. Fulsetop.

 
"Setahun yang lalu kami dalam sebuah surat kepada Tuan tentang mengadakan perdamaian mengajukan dengan tegas syarat kami, 'Demi Tuan Besar masuk dalam agama Islam dengan mengucapkan Syahadat, maka kami sudi mengadakan perjanjian dengan Tuan.' Tetapi hingga sekarang kami tidak mendapat balasan dari Tuan atas surat kami. Sesungguhnya apabila Tuan-tuan memeluk Islam dan mengikuti sunnah Rasul, ini adalah sebaik-baiknya bagi tuan-tuan. Tuan akan selamat di dunia, tidak akan menderita bahaya dan ancaman dibunuh, tidak dihinakan, harus lari menyelamatkan diri di lewat sawah-sawah padi, pipa air, hutan dan jalan, sedangkan sekarang kehinaan yang sebesar-besarnya sedang menanti Tuan, yakni Kompeni harus meninggalkan Aceh yang miskin dan lemah ini! Malapetaka yang paling besar masih menanti Tuan, iaitu hukuman hari Kiamat, yakni di neraka, menurut hukum Tuhan Seru Sekelian Alam."

- Teungku Cik di Tiro kepada Residen Belanda, Van Langes. Seorang ulama', pendakwah, pejuang kemerdekaan dan mujahid. Syahid tahun 1891 diracun ejen Kompeni Hindia Timur Belanda. 

*Sumber: Dr. Hafidzi Mohd Noor, Jejak Risalah Di Nusantara V: Perang Aceh (1873-1913) Dan Peranan Snouck Hurgronje, hlm. 52

-gabbana-

Mood tengah semangat nak baca pasal Cut Nyak Dien pulak. Muka teruja.